Oleh: valianvalen | April 22, 2008

Cinta Yang Haq Dan Bathil

Assalamu’alaikum Warahmatullah

Manusia yang secara fitrahnya tentulah tidak terpisah dari sifat cinta, rindu, marah, benci, suka serta yang lainnya dan sifat-sifat inilah yang menjadikan kita sebagai seorang manusia. Terlebih lagi manusia mempunyai keistimewaan kemampuan untuk berfikir dan panduan dalam mengarungi setiap perjalanan hidup. Begitu banyaknya manusia yang tenggelam dalam rindu dan tersesat dalam cinta yang tidak jelas. Janganlah kita menjadi seumpama kaum Nashara yang disesatkan oleh Allah lantaran mengakui cintanya kepada Allah, namun mengakui bahwa Tuhan itu Trinitas : “Bapak, putra dan roh kudus”. Terlebih mereka { Nashara } mengakui bahwa Tuhan itu mempunyai anak. Ya Subhanallahu { Maha Suci Allah dari apa yang mereka sangka } dan Allah sendiri berfirman bahwa Dia Maha Esa dan tidak mempunyai anak ataupun diperanakkan.

Dan jangan pula kita menjadi golongan Yahudi yang dimurkai oleh Allah akibat cintanya yang berbolak-balik kepada Allah dan banyak berdalih dengan mengedepankan ra’yu { akalnya }. Perlu diketahui bahwa Nashara mengakui bahwa Yahudi itu tidak benar cintanya karena tiada berprinsip, begitu pula sebaliknya Yahudi juga mendakwa bahwa Nashara itu tiada mempunyai pegangan. Padahal, Allah sudah memberikan kepada mereka kitab yang bertujuan menjadi petunjuk buat mereka. Tetapi mereka berdua sama saja, tanpa rasa bersalah mengubah berbagai isi kitab-kitab mereka. Masya Allah, Laa Haula Wala Quwwata Illah Billah. Padahal Maha Benar Allah dari segala Firman-Nya.

Sungguh mengherankan bahwa tradisi Yahudi dan Nashara itu pada zaman ini telah diikuti pula oleh kaum yang mayoritasnya dari bangsa Parsi yang Pemimpinnya pernah tumbang di tangan Islam pada waktu dulu. Lalu, mayoritas mereka yang taksub { simpatik } kepada Islam turut masuk ke dalam Agama yang Haq { Benar } ini, tapi dengan berpura-pura cintanya kepada Islam. Mereka menunggu masa yang tepat untuk menghancurkan Islam dan membunuh kalangan masyarakat Islam yang mukhlis { orang yang ikhlas }. Lalu terbentuklah mereka golongan yang kononnya memperjuangkan Islam dengan bermazhab Syi’ah di Iran. Membina negara yang kononnya mengamalkan perundangan Islam atas nama sebuah negara Republik. Namun, hakikatnya terang-terang bahwa mereka memiliki bashirah dan ilmu yang benar terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Masya Allah ” Marilah kita berlindung kepada Allah dari apa yang telah mereka katakan “. Mereka menjadikan Kitabullah dan Sunnah sebagai kamuflase yang bertujuan agar kekufuran mereka tidak nampak, namun Allah Yang Maha Kuasa memelihara orang-orang yang ‘alim { berilmu }, orang-orang taqwa yang berjiwa bersih untuk menghancur-leburkan segala bentuk kesesatan mereka.

Lebih mengherankan lagi mereka melakukan perbuatan syirik yang memahami bahwa mereka berkumat-kamit seakan-akan mencintai Ali dan Husein radhiallahu ‘anhum, hakikatnya hanya pandai meratap dan menghinakan diri di perkuburan tanah karbala yang berpandukan dengan ritual syirik, padahal perbuatan itu tidak pernah direstui oleh Ali dan Husein radhiallahu ‘anhum itu sendiri baik saat hayat mereka ataupun wafatnya. Melakukan ritual-ritual yang entah dari mana sumbernya dengan menzalimi dan mencederakan diri sendiri untuk tujuan bermandi darah dengan harapan mampu membina semangat rindu dan cinta kepada Ali, Husein dan sekalian para Imam mereka { Na’uzubillah }. Sungguh munkar dan keji sekali perbuatan mereka dan lebih keji lagi mereka mengkafirkan para sahabat Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang padahal para sahabat Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam mendapatkan jaminan surga dan diridhai Allah { Surah At-Taubah( 9 ) : 100 Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama ( masuk Islam ) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. } , kecuali hanya beberapa sahabat saja yang tidak dianggap kafir oleh mereka. Wallahu ‘Alam

Begitu juga dengan orang-orang yang mengaku cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, namun mereka meninggalkan sunnah Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu dengan mengerjakan suatu amalan dalam rangka beribadah dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang tidak pernah diajarkan oleh Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mengadakan-adakan suatu kalam yang baru sebagai fakta akurat untuk menyokong kedudukannya yang mengaku mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan berpedoman kepada mimpi dan yaqazah sebagai sumber fakta selain Al-Qur’an dan As-Sunnah. Terlebih lagi orang-orang yang mengakui akan kecintaannya kepada Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, namun dalam prakteknya tidak mengikuti sunnah Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Suatu contoh perayaan Maulid setahun sekali yang mengandung unsur pesta dan nyanyian lagu berjanji yang mengandung kalimah-kalimah yang dapat membahayakan aqidah yang murni. Dan ditegaskan bahwa tidak didapati dari para ahli hadits yang menyampaikan kepada kita akan adanya suatu riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengajarkan perayaan dan pesta yang seperti itu. Tidak terfikirkah oleh kita, mengerjakan suatu amal yang Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak kerjakan dan tidak ada satupun para sahabat Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengamalkannya. Padahal jelas mereka { para sahabat radhiyallahu ‘anhum jami’an } paling tahu tentang sunnah Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mereka { para sahabat radhiyallahu ‘anhum jami’an } yang hidup sezaman dengan Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dan dengan setia mendampingi Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Tidakkah kita memahami dan memperhatikan bagaimanakah halnya mereka { para sahabat radhiyallahu ‘anhum jami’an } mempersembahkan rasa cinta dan rindu mereka kepada Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sedangkan kita yang mencintai Allah dan Rasul-Nya seharusnya memperhatikan seruan yang termaktub dalam surah Ali-Imran( 3 ) : 31 Katakanlah ( Muhammad ): “Jika kamu ( benar-benar ) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .

Begitu juga kepada persoalan setiap insan yang lainnya dari segala persoalan di muka bumi ini. Banyak kisah-kisah sesat dalam cinta dan rindu. Seumpamanya sang pemuda yang mengaku cinta kepada seorang gadis perawan, lalu diluahkan dengan mengajaknya ke taman-taman bunga dan diajak beraksi dalam adegan cumbu. Selain itu ada yang melakukan kesesatannya ke dalam bilik-bilik hotel dan rumah-rumah sewa kosong melainkan mereka berdua ditemani makhluk ghaib yang juga telah mengakui kesesatannya. Apakah seperti itu perbuatan citra seorang pemuda yang baik dan penuh tanggung-jawab ?. Padahal telah termaktub dalam kalam Tuhannya bahwa kalau benar manusia itu merasa jatuh cinta kepada pasangannya dan mempunyai rasa ingin memiliki pasangannya dengan jalan yang benar, maka diperintahkan menikah dengan jalan yangn sah { cara yang benar }.

Suatu contoh lagi dari sebagian kaum yang menasabkan dirinya kepada Islam, namun mereka melakukan aktivitas ritual dengan berzikir berjama’ah menggunakan Theory Quantum Fisik. Masya Allah, Laa Haula Wala Quwwata Illah Billah, marilah kita berlindung kepada Allah Yang Maha Perkasa dari Iblis dan bala tentaranya. Cara mereka dalam berzikir sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta para sahabatnya. Mereka memadukan alunan zikir secara berjama’ah yang menghasilkan suatu bentuk gelombang bunyi sekaligus membentuk frekuensi magnetik yang mampu menghasilkan paduan cahaya lutsinar yang mengarah ke langit lalu sampai kepada malaikat dan seterusnya diterima oleh Allah. Jelas perbuatan seperti ini sangat menyimpang jauh dari apa yang pernah diajarkan oleh Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Mereka yang melakukan Theory Quantum Fisik ini seolah-olah Allah itu tidak mengetahui hamba-hamba sedang berbuat apa, maka dari itu mereka gunakan cara sesat dan tidak masuk akal ini. Dan saya sebagai penulis berharap bahwa jangan sampai nanti Allah dan para malaikat-Nya boleh dihubungi dengan menggunakan teknologi via telepon, sms atau frekuensi radio tertentu. Ya Subhanalahu { Maha Suci Allah }, itu akibat lemahnya bashirah dan sedikitnya ilmu yang menyebabkan mereka hanyut dalam kejahilan { kebodohan }. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi { kurnia }. { Ali Imran( 3 ) : 8 }.

Janganlah kita merasa sombong dihadapan Allah dan rasul-Nya, karena orang yang sombong itu adalah orang yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Ada sebuah riwayat dari ‘Irbadh bin Sariyah, bahwa Rasullullah bersabda aku wasiatkan kepada kalian agar selalu mendengar dan taat meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak hitam ( habsyi ). Karena sesungguhnya barang siapa yang masih hidup ( sepeninggalanku ) niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang telah mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara yang baru, karena setiap perkara yang diada-adakan { dalam agama } itu adalah sesat. ” { Sahih Sunan Abu Daud no. 3851}.

Wallahu A’lam Bissawab

Oleh: valianvalen | Februari 7, 2008

TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAHU TA’ALA

Dengan Menyebut Nama ALLAH Yang Maha Kasih Lagi Maha Penyayang

Kutebarkan Salam Islam Untuk Engkau Semua Sahabatku … ‘^_^’

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh 🙂

namaallah1.jpg

λhlan Wa Sahlan Sahabatku … ? 😉

Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Naml: 93).

Jika kita merujuk pada Kalamullah , maka begitu banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaanNya. Diantaranya termaktub di :

  1. Surah Yaasiin { 33 } Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan ”.
  2. Surah Yaasiin { 37 } Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam. Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan ”.
  3. Surah Yaasiin { 40 } Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya ”.
  4. Surah ‘Ali-Imran { 190 } Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan pada pertukaran malam dan siang ada tanda-tanda ( kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah ) bagi orang-orang yang berakal “.
  5. Surah Az-Zariat { 47 }Dan langit itu Kami didirikan dengan kekuasaan Kami ( dalam bentuk binaan yang kukuh rapi ) dan sesungguhnya Kami mempunyai kekuasaan yang luas tidak terhingga “.

Sahabatku yang senantiasa dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih. Bahwa gambar diatas adalah salah satunya yang merupakan satu dari tanda-tanda kekuasaan ALLAH dari sekian banyaknya tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Bagi setiap insan yang akalnya sehat, hatinya bersih, pemahamannya baik serta akal yang memiliki ketegasan selamanya tidak bertentangan dengan wahyu dan ia pasti akan memahami bahwa segala sesuatu di sekelilingnya adalah tanda-tanda penciptaan. “ Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, ” Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan ? ” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu ( pula ) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik “. { QS. Al-Baqarah : 26 }.

Sebelum ana mengakhiri nasehat yang singkat ini, marilah kita sama-sama mendekatkan diri kepada ALLAHU TA’ALA dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya yang berada di alam semesta ini baik yang di cakrawala, permukaan bumi bahkan pada diri kita.

Sebelumnya ana mohon ampun kepada ALLAH Yang Maha Pengampun dan minta maaf kepada sahabat-sahabatku jika ada yang salah dalam penulisan ana ini.

Jazakumullahu khairan katsiiran.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh @_^




Oleh: valianvalen | Februari 4, 2008

Dengan Hati

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Dengan Hati

Kata “hati” sering dirangkaikan dengan kata “nurani“, sehingga menjadi hati nurani. Sesungguhnya hati nurani ada pada setiap insan. Hanya saja keberadaanya sering dikalahkan oleh unsur-unsur lain, yaitu seperti akal, nafsu, perasaan dan ( termasuk) iman.

Hati nurani adalah fitrah Allah SWT yang diberikan kepada mahluk-Nya yang bernama jin dan manusia (QS Ar-Ruum : 30 ) “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui“. Dengan fitrahnya manusia akan hidup sebagaimana mestinya ia diciptakan Allah SWT.

Keberadaan manusia di muka bumi ini adalah sebagai wakil ( khalifah) Allah untuk mengelola dan menata ciptaan ( mahluk )-Nya yang ada di muka bumi ini. Tujuannya agar mahluk itu baik, cantik, indah dan juga untuk kesenangan dan kebahagiaannya sendiri (QS. Al-Baqaraah : 29 ) “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“. Sehingga dengan demikian dunia ini benar-benar merupakan tempat hidup sekaligus sebagai sumber kehidupan bagi umat manusia bersama mahluk-mahluk Allah SWT yang lainnya.

Sebagian khalifah ( pemimpin ) manusia tentu saja ingin sukses dalam menjalankan tugas (kepemimpinan)nya. Akan tetapi ( kenyataan )nya tidak semua berhasil dalam kepemimpinannya, malah cenderung lebih banyak jumlah pemimpin yang gagal.

Keberhasilan atau kegagalan manusia dalam melaksanakan tugas kekhalifahan (kepemimpinan)nya adalah sangat ditentukan oleh “kesinerjian” (kerjasama) antar unsur-unsur pokok yang ada pada diri sang pemimpin itu, itulah akal, nafsu, perasaan dan hati nurani. Pemimpin yang selalu menjadikan suara hatinya sebagai unsur yang lebih dominan, tentunya dialah yang akan berhasil dengan baik dalam memimpin.

Wallahu ‘Alam Bissawab

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Kategori